Panduan Pertama Kali Berkunjung ke Kuil Shinto - Cara Melintasi Torii dan Penjelasan tentang Spiritualitas Orang Jepang

Panduan Berkunjung ke Kuil Shinto

―Sebelum Melintasi Torii, Ketahui Dunia Spiritualitas Orang Jepang―


Pendahuluan: Apa Itu Kuil

Kuil Jepang (jinja) adalah tempat suci yang memuja dewa (kami) yang tinggal di alam seperti gunung, sungai, dan hutan. Di Jepang, kuil lebih berfungsi sebagai tempat yang menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat daripada sekadar fasilitas keagamaan. Jika Anda melihat torii saat berpergian, itu adalah batas antara dunia biasa dan dunia suci. Melangkah ke dalamnya, ketenangan menjadi bentuk sambutan yang hangat.

Shintō dan Orang Jepang: Hubungan antara Ribuan Dewa dan Kaisar

  • Pandangan Multidewa Orang Jepang merasakan kehadiran dewa di segala hal, seperti gunung, dapur, dan lainnya. Ini dikenal sebagai Yaoyorozu no Kami (Ribuan Dewa), yang merupakan dasar dari kepercayaan Shintō.
  • **Kaisar sebagai 'Pemimpin Rohani' Menurut cerita, Kaisar dianggap keturunan dari dewa matahari Amaterasu dan secara turun-temurun memimpin upacara keagamaan nasional sebagai imam utama. Bahkan saat ini, Kaisar berdoa untuk kesejahteraan negara dan rakyat dalam berbagai upacara di Ise Jingu.

Kombinasi rasa hormat terhadap alam dan penghubungannya melalui upacara keagamaan membentuk spiritualitas orang Jepang.

Batas Suci ― Torii dan Jalan Menuju Kuil

Torii di pintu masuk kuil adalah gerbang yang menandai batas antara dunia biasa dan dunia suci. Membungkuk sedikit sebelum melewati torii adalah permohonan izin masuk ke dunia sakral. Jalan menuju kuil dianggap sebagai jalur para dewa, jadi sebaiknya berjalan di tepi jalan. Torii beragam bahan dan warna, tetapi semuanya menandakan bahwa di sini adalah wilayah dewa.

Doa dan Ritual ― Mudah Dipahami oleh Wisatawan

  1. Membersihkan diri di Chōzuya (tempat bersuci) Gunakan sendok kecil untuk membasuh tangan kiri, kanan, dan mulut, lalu bersihkan tangan kiri lagi.

  2. **Berdoa di depan Haiden (bangunan utama)

    • Masukkan uang persembahan
    • Bunyi lonceng jika ada, untuk memberi tahu kedatangan dewa
    • Nire Nibaisu Ichirei (dua pembungkusan, dua tepuk tangan, satu pembungkusan lagi)
  3. **Saat meninggalkan kuil, membungkuk di depan torii sebagai ucapan terima kasih dan hormat.

Catatan: Jangan membuat suara keras, hindari mengambil foto yang mengganggu upacara, dan jangan berjalan di tengah jalan.

Dengan tenang dan penuh hormat, rasakan penghormatan terhadap hal yang tak terlihat yang dijaga orang Jepang selama berabad-abad.


Kesimpulan

Kuil adalah tempat yang menghubungkan:

  • Alam, manusia, dan dewa
  • Area perlindungan alam yang telah dilestarikan selama berabad-abad
  • Jaringan upacara yang dipimpin oleh Kaisar

Melangkah melewati torii, Anda memasuki dunia doa yang melampaui waktu dan ruang. Dengan mengikuti tata cara yang sopan, cobalah untuk merasakan kesucian dari tempat ini.