Di lorong-lorong Izumisano yang penuh dengan nuansa zaman Showa, "Tomah" berdiri dengan sepi, tetapi tidak asing bagi penduduk setempat sebagai kedai kopi tersembunyi. Begitu memasuki kedai, perabot kayu yang usang dan pencahayaan hangat menghiasi ruang, menciptakan atmosfer yang penuh nostalgia seolah waktu telah berhenti.
Kepuasan terbesar "Tomah" adalah masakan buatan sendiri. Pasta mentaiko yang lezat dengan perasa yang sederhana namun kaya cita rasa, hidangan makan siang buatan sendiri dengan bahan-bahan musiman, semuanya menawarkan cita rasa rumahan yang menyentuh hati. Setiap hidangan yang dinikmati di dalam kedai dengan santai memiliki kehangatan dan semangat sang pemilik kedai.
Daya tarik utama Tomah adalah cara mereka menghargai waktu. Melepaskan diri kepada aliran waktu yang santai, menyeruput secangkir kopi sambil bernafas lega. Di sini, kita dapat menikmati saat-saat bahagia yang luar biasa. Melarikan diri dari keramaian, menenangkan pikiran, itulah keindahan yang dapat dinikmati di Tomah.
Atmosfer kedai juga menawarkan ciri menarik tersendiri. Di dalam kedai, koleksi hobi pasangan pemilik kedai dipajang rapi, seakan menjadi sebuah galeri kecil. Kadang-kadang, sang pemilik kedai dengan antusias bercerita tentang koleksinya, hal ini juga menjadi salah satu kesenangan tersendiri.
Sesuai dengan namanya, lokasi Tomah memang agak tersembunyi. Namun, petualangan kecil semacam itu juga menjadi bagian dari daya tarik kedai ini. Jika ingin menciptakan kenangan di Izumisano, jangan lewatkan kesempatan untuk singgah ke sini.