Berdiri jauh dari keramaian Kuil Ise Jingu, 'Kahaya' terletak di gang yang tenang. Kafe kecil ini dicintai oleh penduduk setempat dan wisatawan sebagai oasis penyembuhan untuk kelelahan menyembah. Ruang yang menggabungkan suasana tradisional dan kenyamanan modern memungkinkan Anda menghabiskan waktu yang santai sebagai tempat yang tersembunyi.
Begitu Anda melangkah ke dalam kafe, pusat perhatian adalah irori yang ditempatkan di tengah. Duduk di sekitarnya akan memberi Anda perasaan hangat seperti berada di rumah tangga Jepang kuno yang baik. Tidak peduli musimnya, Anda akan merasakan suasana yang nyaman.
Menu andalan 'Kahaya' adalah takoyaki. Secara khusus, takoyaki yang menggunakan gurita segar yang ditangkap dari Pulau Toshi sangat lezat. Bagian luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut, serta rasa gurita menyebar di mulut Anda.
Favorit lain yang unik adalah takoyaki daging sapi sumsum. Kombinasi yang pada pandangan pertama tampak aneh ini ternyata memiliki kecocokan yang sempurna antara rasa daging sapi dan tekstur gurita, menciptakan hidangan yang membuat banyak pelanggan kembali.
Daya tarik 'Kahaya' bukan hanya pada makanannya. Kepribadian pemilik yang ramah juga merupakan salah satu daya tarik besar dari kafe ini. Banyak pelanggan merasa disembuhkan oleh layanan hangat dengan senyuman.
'Kahaya' terbebas dari keramaian yang sering terlihat di daerah wisata sekitar Kuil Ise Jingu. Dengan sengaja tidak menonjolkan nuansa 'Ise', tempat ini menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu dengan tenang.
'Kahaya' adalah tempat yang ideal untuk berhenti setelah berdoa di Kuil Ise Jingu. Dengan rasa lokal dan keramahan penuh kemanusiaan, serta suasana tenang, Anda bisa merilekskan pikiran dan tubuh Anda. Ketika berkunjung ke Ise, pastikan untuk mengalami waktu istimewa di kafe tersembunyi ini. Ini pasti akan menambah warna pada kenangan wisata Anda.