tempat bersejarah • Momoyamacho Nagaikyutaro, Fushimi Ward, Kyoto, 612-0855, Jepang
Terletak di distrik Fushimi, Kyoto, Makam Kaisar Kanmu Kashiwabara adalah tempat peristirahatan terakhir dari kaisar yang menandai pembukaan era Heian. Makam megah ini terus memikat banyak orang sebagai simbol titik balik utama dalam sejarah Jepang.
Kaisar Kanmu, meskipun lahir di Nara, memindahkan ibu kotanya ke Nagaoka-kyō dan kemudian ke Heian-kyō, sehingga membentuk dasar dari era Heian. Menariknya, ia juga dikenal sebagai leluhur dari klan Taira. Prestasi dan pengaruhnya mendalam tercatat dalam sejarah Jepang.
Jalan menuju makam adalah perjalanan sekitar 15 menit yang dikelilingi oleh kehijauan subur. Meskipun ada beberapa jalan menanjak, udara segar dan pemandangan indah akan menenangkan hati pengunjung. Makam yang berada di bawah pengelolaan Badan Rumah Tangga Kekaisaran ini tetap cantik dan memancarkan suasana yang agung.
Lokasi asli makam Kaisar Kanmu telah hilang dalam perjalanan sejarah. Lokasi saat ini ditetapkan pada tahun ke-13 era Meiji, tetapi pemilihannya memiliki sejarah yang menarik. Setelah kehilangan lokasi asli akibat kekacauan di Zaman Pertengahan dan pembangunan Kastil Fushimi, pada zaman Edo, makam lainnya sementara dianggap sebagai tempat peristirahatan.
Meskipun Anda tidak dapat memasuki makam itu sendiri, lingkungan yang tenang memberikan kesan mendalam kepada para pengunjung. Banyak penduduk setempat menikmati berjalan atau berlari di sekitar area ini, menciptakan ruang yang harmonis antara alam dan sejarah.
Dapat diakses dari Stasiun Keihan Fushimi Momoyama atau Stasiun Tambabashi. Karena ada jalan menanjak, disarankan untuk menggunakan sepatu yang nyaman. Selain itu, menghormati suasana sakral dari makam ini dan berkunjung dengan tenang sangat diharapkan.
Makam Kaisar Kanmu Kashiwabara adalah tempat yang menceritakan halaman penting dalam sejarah Jepang. Dengan mengunjungi makam yang dikelilingi oleh hutan yang tenang ini, Anda dapat merasakan awal dari era Heian dan perubahan ibu kota Jepang. Saat berwisata di Kyoto, bagaimana jika mengunjungi tempat suci yang tenang ini dan merenungkan sejarah Jepang?