tempat ibadah • 421 Mikkabichō Makaya, Hamana-ku, Hamamatsu, Shizuoka 431-1413, Jepang
Kuil Makayaji, yang terletak di Hamamatsu, Shizuoka, adalah kuil Shingon yang ternama sejak zaman Nara. Dipindahkan ke lokasi saat ini pada zaman Heian, kuil ini telah menjadi pusat kepercayaan dan budaya selama lebih dari seribu tahun. Sejarah panjang dan warisan budaya yang kaya membius para pengunjung.
Daya tarik terbesar Kuil Makayaji adalah patung Kannon Seribu Tangan dan patung Fudo Myo-o yang ditetapkan sebagai Harta Budaya Penting Nasional. Patung ini terkadang dipamerkan secara khusus di Museum Seni Hamamatsu, tetapi umumnya dapat dilihat di dalam kuil. Keahlian ukiran kayunya yang rumit dan ekspresinya yang tenang mendamaikan hati orang yang melihatnya.
Diyakini dibangun pada awal zaman Kamakura, taman Kuil Makayaji adalah taman tertua yang dikenal di Shizuoka. Taman yang tak ternilai ini menyampaikan gaya dari zaman Heian ke Kamakura, dengan bunga teratai yang mekar indah terutama di musim panas. Di tengah keheningan suara air terjun dan bunyi jangkrik, Anda akan merasakan aliran waktu yang abadi.
Aula utama mempertahankan tampilan yang sama selama 400 tahun, dan lukisan di langit-langitnya juga sangat mengesankan. Arsitektur yang membangkitkan rasa beratnya sejarah serta berbagai karya seni yang dipelihara dengan baik mempesona pengunjung.
Daya tarik Kuil Makayaji terletak pada keheningannya. Area kuil yang hanya terdengar suara alam adalah tempat sempurna untuk menghindar dari kehidupan sehari-hari yang sibuk dan menenangkan pikiran. Menghabiskan waktu melihat taman sembari mendengarkan bunyi jangkrik di bawah naungan adalah pengalaman yang tiada tara.
Kuil Makayaji bukan hanya destinasi wisata. Ini adalah tempat suci yang bernafas sejarah seribu tahun dan juga tempat perlindungan bagi mereka yang mencari ketenangan pikiran. Waktu yang dihabiskan di Kuil Makayaji dengan patung berharga nasional, taman zaman dahulu, dan suasana keheningan yang lengkap adalah kenangan yang tak akan terlupakan. Saat mengunjungi Shizuoka, mengapa tidak menikmati waktu tenang di kuil seperti permata tersembunyi ini?